Stay with me ...

Saturday, December 03, 2011

Perkenalanku Dengan Financial Planning

Img01825-20111010-0816

Pada awalnya terus terang gw tidak tau apa arti sesungguhnya dari financial planning, sampai suatu hari gw membeli sebuah buku di Gramedia, judul bukunya "Untuk Indonesia Yang Kuat - 100 Langkah Untuk Tidak Miskin" , yang ditulis oleh Ligwina Hananto.

Membeli buku itu juga karena gw iseng tertarik dengan judulnya, bukan karena judul langkah untuk tidak miskin nya lho :) tapi karena ada kata2 untuk Indonesia yang kuat, gw selalu tertarik membaca hal2 yang bertema bagaimana membuat negeri tercinta ini menjadi lebih baik.

Saat itu pun gw kurang tau siapa itu Ligwina Hananto, sampai kemudian gw baca bukunya dan menemukan sosok beliau di jejaring sosial yaitu akun twitter @mrshananto yang langsung gw follow saat itu juga.

Membaca lembar demi lembar buku bikin gw shock, merasa tertampar, merasa dizalimi...upss klo itu lebay, hehehe. Intinya buku itu bener-bener bikin gw flash back bagaimana gw sudah menghabiskan rupiah demi rupiah dari dompet gw untuk sesuatu yang kurang penting ato cuma buat gaya aja, perasaan saat itu yang ada "menyesal sekarang tiada guna" .. Akhirnya gw ga mau larut dgn perasaan2 melow itu dan memilih untuk melanjutkan membaca buku itu sampai tuntas meski kadang2 pengen ngudahin dari pada bikin gw nangis bombay baca tuh buku .. (ini baca novel roman ato baca buku financial planning yaaa).

Dari buku itu gw tau betapa golongan menengah yang seperti gw ini, alias tajir engga, miskin banget juga engga adalah golongan yang seharusnya bisa membuat kehidupan diri sendiri, keluarga, orang2 di lingkungan sekitar bahkan negara bisa lebih baik. Tapi sayangnya justru golongan menengah ini malah punya tingkat konsumerisme yang tinggi, banyak menghabiskan uang gaji ato pendapatannya untuk gaya hidup dan gengsi. Misal, milih punya mobil sendiri atau nenteng barang2 branded dan selalu update dengan gadget terbaru tapi masih tinggal di rumah mertua ato rumah ngontrak, dsb. Banyak contoh2 lainnya yang gw dapat dari buku yang menyadarkan gw untuk berubah, mulai pengen mengenal kehidupan finance yang lebih baik, khususnya untuk keluarga kecil gw ini. Mengutip definisi golongan menengah dari twitt nya @wimar : "independent yet not totally secure financially".

Lalu apa hubungannya dengan membuat Indonesia lebih kuat?... Dari buku itu juga gw tau bahwa posisi Indonesia secara GDP (Gross Domestic Product) dibandingkan dengan negara2 ASEAN lainnya tidak terlalu bagus. Mau dilihat seperti apapun GDP hanyalah sebuah angka, kita perlu tindakan lebih besar dan nyata untuk memastikan orang2 disekitar kita benar2 lebih sejahtera. Karena itu, golongan menengah perlu kuat tdk hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain.

Salah satu program dunia dimana golongan menengah bisa ikut berpartisipasi didalamnya adalah Millenium Development Goals (MDG). Dari MDG ini muncul istilah #stoppemiskinan. Bagaimana cara golongan menengah ini berperan? .. Caranya adalah dengan memperbaiki kondisi keuangan lalu mentransformasikannya pada banyak orang. Selain itu golongan menengah, golongan yang seharusnya bisa membiayai hidupnya sendiri sekaligus membiayai hidup keluarga dan masyarakat disekitar, selama mereka tau bagaimana mengelola aset keuangan yang mereka miliki bukan malah menghambur2kannya untuk sesuatu yang kurang penting.

Salah satu wujud nyata mentransformasikan knowledge financial planning adalah share dengan orang-orang terdekat, seperti halnya yang coba gw lakukan dan sudah terbukti ada satu orang team mate di kantor yang pada akhirnya turut membaca buku Ligwina ini dan mempraktekannya, meskipun usia nya masih muda dan belum berkeluarga tapi dia sudah sadar arti dan pentingnya menata keuangan sejak dini, dia pun mulai mentransformasikan knowledgenya ini melalui tulisan dalam blog pribadinya, ya work of mouth disini memang bekerja efektif sekali. Bagi yg ingin membaca share blog nya my team mate, nih gw kasih link nya :

http://akudanduniaku.blogspot.com/2011/11/menanam-pohon-uang.html

Gw jadi mengerti visi dan misi Ligwina menulis buku itu, untuk menjadikan seluruh golongan menengah memperkuat fondasi keuangan mereka yang nanti nya baik langsung maupun tidak langsung dapat memperkuat Indonesia ke depannya nanti.

Apa saja sih yang gw pelajari dari buku itu secara detil? .. Yaitu bahwa planning itu penting, termasuk financial planning / tujuan finansial, dalam hidup kita harus punya rencana2 keuangan yang harus diwujudkan melalui cara2 yang tepat agar rencana2 keuangan yang kita setting dapat tercapai dengan cepat atau sesuai waktunya. Sehingga jika dirumuskan bisa menjadi seperti ini :

Judul + nilai masa depan + jangka waktu = tujuan finansial

Yang dimaksud dengan judul disini adalah tujuan finansial yang memiliki "muatan", misalnya : dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun, pengen beli rumah, beli mobil, naik haji, dsb.

Nah sekarang gw pengen share pengalaman gw dan suami dalam menjalani pertemuan demi pertemuan dengan financial planner kami.
Setelah membaca bukunya Ligwina gw beranikan diri untuk bertanya lebih lanjut bagaimana mempraktekan isi dari buku tersebut kepada Ligwina di twitter, kemudian gw pun diperkenalkan dengan marketingnya QM Financial yg bernama Mario a.k.a @fxmario.

Janji pertemuan pun gw lakukan dengan Mario, waktu itu gw sendirian dan belum berani ajak suami karena gw harus punya pengetahuan lebih dalam dulu ttg financial planning ini sebelum gw ajak suami gw yg super duper kritis ini untuk ikutan memulai perjalanan financial kami berdua.

Setelah dipresentasikan oleh Mario, baru gw punya kepedean tingkat tinggi untuk menjelaskan ke suami, masa dah baca buku plus diskusi sama org QM nya langsung gw msh ga pede sih :)
Singkat cerita suami gw pun tertarik dan kita mulai iseng2 mengisi formula untuk mengecek keuangan keluarga kami dengan di guidance oleh Mario, ternyata keuangan keluarga agak kurang sehat, ada pengeluaran yang besar tetapi tidak seimbang dengan nilai investasi kami ... *nangisbombaylagi

Lalu apa yang kurang dan harus diperbaiki dari kondisi keuangan keluarga kami?? ...

Jawabnya ternyata bahwa kami menabung tanpa rencana yang jelas dan jangka waktu yang telah ditentukan makanya kami menabung pun kadang2 dan suka2 aja krn tdk punya impian, diibaratkan kami berjalan tanpa tujuan. Lalu kami pun setuju untuk bekerja sama dengan QM untuk meng guidance kami dalam mewujudkan mimpi2 kami berdua, finally perjanjian kerjasama pun kami tanda tangani dengan menyetujui fee untuk membayar jasa QM karena akan membimbing dlm membuat perencanaan dan mendampingi kami selama setahun pada masa implementasi.

Setelah lebaran tepatnya kami berdua dipertemukan dengan financial planner kami yang bernama Jeung Titis, hhmmm namanya si Titis, tapi gw dan dia tiap kali bbm an selalu saling menggunakan kata2 jeung, macem gaya ibu2 arisan gitu deh .. Hehehe

Pertemuan dengan Titis berlangsung 3x, yang selalu kami lakukan sambil ngopi2 stelah pulang kerja. Berikut rincian2 apa aja yang kami diskusikan :

Pertemuan pertama

1. Diskusi tentang rincian pendapatan kami berdua perbulan (dari gaji dan pendapatan bulanan lainnya jika ada) serta pertahun (bonus, THR dan pendapatan lainnya jika ada).
2. Diskusi pengeluaran rutin bulanan keluarga, pengeluaran rutin pribadi gw dan suami bahkan pengeluaran rutin untuk orang tua dan kehidupan sosial kami.
3. Membahas planing2 keuangan yang akan dicapai oleh kita berdua, dalam hal ini untuk kami berdua prioritas nya adalah : menyiapkan dana cadangan (minimal 9x pengeluaran rutin bulanan kami), dana pendidikan 1 anak dari SD - Kuliah di sekolah2 berstandar Internasional, dana pensiun kami dan dana kesehatan kami setelah pensiun plus keinginan kami untuk bisa membeli mobil baru cash tanpa kredit.

Pertemuan Kedua

1. Memantapkan planning atau tujuan financial kami berdua.
2. Menghitung nilai rupiah yang harus kami kumpulkan berdua setiap bulannya demi mencapai tujuan kamu dalam jangka waktu yg telah ditentukan oleh sang planner.
3. Menentukan instrumen2 investasi yang akan kami gunakan untuk membantu kami mewujudkan tujuan2 kami, dalam hal ini bisa melalui logam mulia dan reksadana.

Sesaat setelah pertemuan kedua ini kami berdua langsung mules2, karena gaya hidup kami akan berubah pastinya, tidak bisa lagi berfoya-foya atau mengeluarkan uang untuk sesuatu yg tidak jelas, untuk gw yg hobby ngopi ini, suami udah wanti2 "no jajan starbucks tiap week end" ....wuaaaaa sedihh sekali hati ini :'(

Tapi niat pun tetap dimatangkan hingga akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke pertemuan terakhir.

Pertemuan ketiga :

1. Mereview dan finalisasi financial planning
2. Menentukan langkah-langkah implementasi dari planning
3. Membuka rekening di salah satu bank yang nantinya akan membeli produk2 reksadana yang akan kami pilih (reksadana campuran, saham, pendapatan tetap dan reksadana uang).
4. Melakukan pelunasan jasa QM dan dikenalkan dengan Robby yang akan mendampingi kami selama setahun implementasi.

Setelah pertemuan ketiga sekaligus terakhir itu, slide financial planning keluarga kami akhirnya diterima, nah sekarang tinggal menjalankannya dan akan dimulai awal Januari 2012 nanti.

Semoga financial planning yang telah kami susun ini dapat kami jalankan dengan konsisten dan membuahkan impian bagi kehidupan kami kedepannya nanti.

Apa yang gw tulis sekarang ini adalah sekedar membagi pengetahuan dari buku yang gw baca dan telah gw coba jalankan, mudah2an bermanfaat bagi yang membacanya karena gw yakin hal ini bukan seseuatu yang mudah tapi bukan berarti kita tidak bisa menjalankannya, seperti yang dituliskan dalam buku @mrshananto ini adalah langkah nyata untuk membuat financial keluarga kita lebih baik yang nantinya tentu insya Allah akan membuat Indonesia lebih kuat, amin.

Build your dreams, make your plans and Do It!!!

Fe

Posted via email from imajife's posterous